IDRNEWS.ID, GRESIK – Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani memimpin apel relawan tenaga kesehatan (nakes) Gresik Tangguh yang akan ditugaskan menjadi vaksinator di pusat vaksinasi maupun puskesmas dan rumah sakit di Gresik.
Acara seremonial pelepasan itu ditandai dengan pemakaian jaket oleh Bupati kepada nakes di halaman Kantor Bupati Gresik, Senin (2/8/2021).
Sebanyak 136 relawan nakes tersebut disiapkan sebagai pengganti tenaga kesehatan yang selama ini telah bertugas melayani vaksinasi di puskesmas dan rumah sakit.
Selain di puskesmas dan rumah sakit, relawan nakes ini juga dipersiapkan menjadi tenaga vaksinator di 5 tempat pusat vaksinasi diantaranya di Gedung Wahana Ekspresi Pusponegoro (WEP), wisata Setigi dan Wagos di Kecamatan Ujungpangkah, wisata Pantai Dalegan di Kecamatan Panceng dan wisata Lontar Sewu di Kecamatan Menganti.
“Saat ini kasus Covid-19 di Gresik sudah mulai melandai. Strategi kita yaitu melakukan akselerasi percepatan vaksinasi. Para tenaga relawan nakes ini sebagai persiapan apabila pada bulan Agustus dan September nanti ada droping besar vaksin. Semoga dengan bantuan relawan nakes Gresik Tangguh ini membantu percepatan vaksinasi yang kita laksanakan,” kata Gus Yani, sapaan akrab Bupati Gresik.
Sesuai informasi dari Dinas Kesehatan Gresik. Bila nanti ada droping besar vaksin, maka 5 tempat pusat vaksin, 32 Puskesmas serta 76 klinik swasta juga akan melaksanakan vaksinasi.
Sesuai target pemerintah pusat, akhir 2021 program vaksinasi bagi seluruh masyarakat Indonesia bisa mencapai 70%. Dalam hal ini Gus Yani optimis target tersebut juga akan terlaksana di Gresik. Menurutnya, hingga saat ini prosentase masyarakat Gresik yang sudah di vaksin sudah mencapai 35%.
Ia menambahkan sejauh ini Pemkab Gresik telah mendapat banyak dukungan dari berbagai elemen masyarakat dalam hal percepatan vaksinasi. Hal itu seperti yang dilakukan oleh IKA Unair yang menyumbang 10 ribu vaksin. Kemudian vaksin dari TNI-AL melalui program serbuan vaksin masyarakat Gresik di Pulau Bawean. Selain itu beberapa perusahaan juga melakukan vaksinasi dengan biaya sendiri.
Sementara koordinator relawan Gresik Tangguh dr. Singgih Widi Pratomo menjelasksn sejauh ini tingkat prosentase kegagalan vaksinasi di Gresik hanya sekitar 10%.
“Kegagalan itu disebabkan adanya komorbid dan gagal screening, misalnya mereka sakit atau minum obat saat berangkat vaksin. Hal inilah yang membuat mereka gagal mendapat vaksin,” jelas Singgih.
Pada kesempatan apel ini, selain melepas keberangkatan relawan nakes, Bupati juga menerima bantuan beras sebanyak 15 ton dari Korp Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) Gresik. Beras yang diserahkan oleh Wakil Ketua Korpri Abuhasan itu untuk memperkuat logistik Posko Covid-19 Gresik. (fhi)