IDRNEWS.ID, GRESIK – Shodik perajin sangkar burung di Desa Karang Semanding, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, kian dikenal pecinta burung nusantara. Membanjirnya order sangkar burung yang diterimanya membuat Shodik butuh tenaga kerja tambahan.
Guna meningkatkan produksinya, Shodik kemudian memberdayakan para tetangganya yang memiliki banyak waktu senggang atau yang sedang tidak memiliki pekerjaan akibat terkena PHK selama pandemi. Shodik kemudian memotivasi mereka untuk turut menjadi perajin sangkar burung.
“Semula hanya beberapa orang saja yang tertarik. Tapi saat ini sudah ada 80 orang yang menjadi perajin sangkar burung,” kata Shodik, Minggu (4/7/2021).

Pesanan sangkar burung milik Shodik banyak diminati pasar karena memiliki ciri khas tersendiri serta menggunakan bahan berkualitas.
“Bahan sangkar terbuat dari kayu jati, karena itu produk ini banyak digemari,” ucapnya
Rata-rata pemesan adalah mereka yang hobi memelihara burung yang sekaligus menjadikan sangkar burung sebagai hiasan rumah. Sebab bagi sebagian masyarakat, sangkar burung dianggap menjadi hiasan menarik jika diletakan di teras rumah.
“Selain dari Gresik para pemesan juga banyak dari luar kota seperti Madura, Semarang, Jakarta, Medan dan Makassar,” ujar Shodik.

Menariknya perajin di desa ini tidak hanya didominasi kaum laki-laki saja, melainkan juga ibu rumah tangga. Ibu-ibu tersebut turut bekerja mencari penghasilan tambahan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya.
“Omset penjualan seorang perajin rata-rata mencapai 40 sangkar per bulan. Sedang harga jual untuk satu sangkar kisaran Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu per sangkarnya,” beber Shodik.
Sementara Yahya Darmawan seorang pembeli sangkar burung mengaku puas dengan produksi perajin Desa Karang Semanding.
“Selain harganya masih terjangkau, kualitas sangkar burung produksi perajin disini juga bagus dan berkualitas,” ucap Yahya. (kor-1)