Beberapa gadis kecil berhijab dengan riang menyambut kehadiran kami. Mereka menjawab salam secara serentak kemudian satu persatu mengulurkan tangan menyalami kami.
Tak lama seorang ustadz muda mempersilahkan kami memasuki asrama. Nama ustadz tersebut adalah Mohammad Nur Fadil, pengasuh asrama yatim putri Fadhilah yang berlokasi di Perum GKA Jl. Merak Blok D-17 Gresik.
Fadil, sapaan akrab ustadz kemudian menceritakan jika asrama yatim khusus putri ini ia dirikan pada tahun 2016 lalu.
Meski baru lima tahun berdiri namun asrama ini telah dihuni oleh 30 orang anak yatim yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Bahkan ada yang dari negeri jiran.
“Mayoritas memang anak yatim dari Gresik sendiri. Tapi ada juga yang dari Jawa Tengah, Sumatera, Kalimantan dan Bali. Ada juga yang dari Malaysia,” kata ustadz Fadil kepada idrnews.id, Rabu (28/4/2021).
Ia melanjutkan status anak yatim yang kini diasuhnya memang dari keluarga yang benar-benar membutuhkan bantuan. Sebelum diterima tinggal di asrama, anak yatim tersebut sebelumnya telah dilakukan verifikasi terlebih dulu.
“Ada beberapa persyaratan, yang utama adalah surat keterangan kematian ayahnya. Kami harus mengetahui dengan jelas asal-usul anak yang bersangkutan,” ucapnya.
Di asrama ini anak yatim yang tinggal akan mendapatkan fasilitas yang layak serta jaminan sekolah hingga SMA. Namun jika ada yang berprestasi maka akan didaftarkan kuliah.
“Kalau memang ada yang prestasi akademiknya bagus maka akan kita kuliahkan. Nanti kita carikan donaturnya,” ujarnya.
Ustadz Fadil menceritakan sejauh ini asrama yatim yang dikelolanya masih belum terlalu banyak terekspos. Hal itu dikarenakan pihaknya masih belum memilki tim media sosial (medsos).
“Sementara memang kami kelola tanpa medsos. Tapi Alhamdulillah selalu saja ada donatur yang datang,” ungkap ustadz Fadil.