IDRNEWS.ID GRESIK – Tanah longsor yang terjadi di kawasan Putri Cempo semakin parah bahkan pada tahun 2020 lalu lahan longsornya sudah menutup akses jalan penuh. Kali ini penanganan longsor kembali dianggarkan dalam APBD 2022. Dipastikan proses perbaikan akan segera dilaksanakan pada triwulan kedua.
Achmad Hadi selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Pemkab Gresik sudah memberikan konfirmasi bahwa penanganan longsor tersebut sudah diprogramkan di tahun anggaran 2022 ini. Triwulan pertama ini pelaksanaan finalisasi DED dan proses lelang bisa diselesaikan.
“Kalau itu lancar, pekerjaan konstruksi bisa dimulai pada triwulan kedua dan bisa selesai di tahun ini. Karena kawasan itu juga sudah parah longsornya,” kata Hadi.
Seperti yang telah diketahui, longsoran semakin parah dan kini bahkan kondisinya sudah mulai menggerus pondasi rumah-rumah warga sekitar. Longsoran di tebing tidak hanya berada di bawah makam, namun kini sudah meluas hingga ke bawah atau menyisir tebing tersebut. Kawasan itu pun kian membahayakan. Diperkirakan anggaran untuk memperbaikinya sekitar Rp 36 miliar.
Sementara ini memang Dinas PUTR sudah memberikan talangan sementara agar kondisi tak semakin buruk dengan melapisi tebing itu menggunakan terpal. Hal itu dimaksudkan agar air lancar mengalir sehingga longsor bisa diminimalisir. Namun upaya itu tak mampu menahan longsoran.
Penanganan ini juga dibenarkan oleh Abdullah Hamdi selaku Sekretaris Komisi III DPRD Gresik. Dirinya mengungkapkan bahwa anggaran yang lalu hanya sebesar Rp 9 miliar. Dirinya menilai anggaran itu masih kecil dan membutuhkan dana yang jauh lebih besar
“Itu tidak bisa setengah-setengah, karena lokasi longsor luas dan juga kondisi lapangan yang ekstrim. Kalau dikerjakan setengah-setengah tidak akan maksimal,” kata Hamdi. (Lod/Bgs)