IDRNEWS.ID GRESIK – Jika melihat dari kondisi geografis, kawasan pesisir Gresik utara yang paling banyak mengalami dampak lingkungan. Setidaknya 132 kali mengalami abrasi disetiap tahunnya. Karena itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memutuskan untuk menanam mangrove guna mencegah abrasi dan menjaga ekosistem laut disana.
Tak datang secara tiba-tiba, Bu Khofifah datang ke lokasi dalam rangka HUT Pemprov Jatim ke 76.
Saat berlangsungnya acara, Khofifah menuturkan bahwa “Luasan mangrove yang semakin ditambah juga akan ditambah, juga akan berdampak pada ekosistem jangka panjang. Selain itu, akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar.”
Beliau juga berkomitmen akan terus menanam mangrove sebanyak-banyaknya. Untuk menunjang proses ini, dirinya menciptakan sebuah program bernama “Nandur Mangrove”. Dengan adanya penanaman mangrove secara masif, selain mencegah abrasi selain itu juga memiliki nilai ekonomis jangka panjang.
Seperti yang telah dilakukan di Banyuurip, Ujungpangkah, penanaman mangrove kali ini memiliki 17 varian. Dengan adanya varian beragam, maka kehidupan satwa didalamnya pun bisa dipastikan semakin berkembang.
“Ini bisa dikembangkan wisatanya. Meski di Banyuurip ini sudah ada wisata MBS< masih bisa dikembangkan lagi.” imbuh Khofifah.
Sekedar informasi, Ujungpangkah saat ini sudah resmi masuk kedalam Kawasan Ekosistem Esensial (KEE). Maka dengan begitu ratusan pohon yang tertanam disana otomatis memiliki spot migrasi untuk ekosistem burung laut yang harus terus dijaga. (Lod/Bgs)