Maruji seorang nenek berusia 80 tahun yang tinggal sebatang kara di Desa Sembayat Timur RT 19b RW 04, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, rumahnya hampir roboh.
Maruji tinggal dirumah yang hanya terbuat dari bilik bambu berukuran 3×3 meter yang hampir roboh berdiri di atas tanah milik negara tak jauh dari aliran sungai Kali Mireng.
Dari informasi yang didapat, suami Maruji telah lama meninggal dunia. Dari suaminya tersebut Maruji mempunyai tiga orang anak laki-laki. Anak pertama tinggal tak jauh dari Maruji namun kondisinya sakit stroke. Sedangkan anak kedua merantau di negeri seberang lama tidak ada kabar dan anak bungsu merantau di pulau Kalimantan juga sudah lama tak kunjung pulang.
Keseharian Maruji mendapat uluran tangan dari tetangga sekitar, mulai bahan makanan berupa beras atau pun ikan sungai hasil tangkapan warga sebagai lauk pauk.
Melihat kondisi Maruji yang memprihatinkan, Bhabinkamtibmas Desa Sembayat Bripka Hadi Supriyanto merasa terketuk hati nuraninya. Karena itu dirinya bersama warga setempat bergotong royong melakukan bedah rumah Maruji.
Ada yang mengikhlaskan material bangunan, tapi ada pula yang menyumbangkan hartanya untuk mencukupi kebutuhan bedah rumah.
Kini rumah bilik bambu tempat berteduh Maruji disulap warga menjadi rumah berdinding
kalsiboard dan beratapkan asbes. Kini kondisi rumah Maruji sudah lebih baik. Sedang untuk fasilitas MCK dibangun pihak Pemerintah Desa setempat.
Sementara Kapolres Gresik Arief Fitrianto melalui Kapolsek Manyar Iptu Bima Sakti Pria Laksana ketika dikonfirmasi membenarkan jika Bhabinkamtibmasnya itu telah melakukan bedah rumah bersama warga Desa Sembayat.
“Kegiatan kemanusiaan itu berjalan dengan baik dan lancar. Bahkan, masyarakat setempat beserta perangkat desa mendukung penuh aksi bedah rumah yang dilakukan Bhabinkamtibmas bersama warga tersebut,” ungkap Bima Sakti,
Senin (22/3/2021).
Bripka Hadi Supriyanto, Bhabinkamtibmas Polsek Manyar saat memperbaiki rumah nenek Maruji di Desa Sembayat, Manyar, Gresik