IDRNEWS.ID, Gresik – Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini berpotensi memicu gelombang tinggi dalam beberapa waktu ke depan, sehingga Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gresik harus mengambil langkah untuk menghentikan aktifitas operasional transportasi laut kapal penumpang penyebrangan Gresik-Bawean.
Hufan Nur Dhianto, Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishub Gresik kepada media memberitahukan bahwa pemberhentian sementara tersebut berdasarkan surat edaran (SE) Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, balai pengelolaan transportasi darat wilayah XI Provinsi Jawa Timur (Jatim) Nomor KP.131/GRS-BWN/002/1/2022 tentang pelayanan pelabuhan Gresik.
“Maka untuk sementara layanan transportasi laut tidak beroperasi dulu. Karena gelombang atau cuaca yang masih tinggi,” kata Hufan.
Pemberhentian sementara operasional kapal penyebrangan Gresik-Bawean, lanjut Hutan, berlaku sejak Selasa (11/1) hingga menunggu prakiraan cuaca dari BMKG kembali normal, didasarkan pada prakiraan gelombang tinggi melebihi 2 meter dan surat pencabutan penundaan pemberian SPB.
Terpisah, Staf Prakiraan Cuaca, Prasetyo Umar Firdianto menyatakan, perkiraan cuaca dalam waktu dekat ketinggian gelombang air laut diperkirakan 1 hingga 2,3 meter dan juga diperkirakan naik hingga 2,8 meter dalam 5 sampai 7 hari kedepan, atau sampai tanggal 17 Januari 2022 mendatang.
“Kami berharap untuk tidak ada pelayaran laut dulu. Karena warning dalam 2 hari sampai 3 hari kedepan sampai tanggal 14 Januari akan mengalami kenaikan gelombang tinggi. Untuk itu demi menjaga keselamatan bersama untuk tidak beroperasi dulu,” tandasnya. (Lod/Bgs)