IDRNEWS.ID, GRESIK – Petrokimia Gresik pada hari Selasa lalu membuka Program Magang 2021 kerja sama dengan tiga kementerian yang diikuti 188 peserta secara virtual di Gresik.
Budi Wahju Soesilo selaku Direktur Keuangan dan Umum Petrokimia Gresik menuturkan bahwa saat ini pembangunan SDM merupakan prioritas utama dalam strategi pembangunan Indonesia. Sejalan dengan amanah Presiden RI tersebut, Petrokimia Gresik membangun sinergi bersama stakeholder untuk mengembangkan kompetensi talenta.
Dalam pidatonya, Soesilo berkata bahwa “Petrokimia Gresik secara aktif menjalin sinergi dengan kementerian dan instansi pendidikan untuk menyelenggarakan program-program pengembangan SDM dalam bentuk pemagangan siswa, guru, mahasiswa, serta penelitian bersama,”
Dalam pembukaan magang kali ini terdapat tiga program pemagangan yang dilaksanakan Petrokimia Gresik di tahun 2021. Pertama, Magang Vokasi Industri Setara Diploma 1 kerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama dengan Politeknik Akademi Teknologi (ATI) Makassar, Politeknik Akademi Pimpinan Perusahaan (APP) Jakarta.
Kedua, Program Magang Belajar Kampus Merdeka (MBKM) kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). MBKM merupakan program baru bagi Petrokimia Gresik yang dimulai tanggal 23 Agustus 2021 hingga 23 Januari 2022 dan diikuti oleh 98 mahasiswa dari 40 perguruan tinggi di Indonesia.
Ketiga, Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) yang merupakan kerja sama dengan Kementerian BUMN melalui Forum Human Capital Indonesia (FHCI). PMMB telah berjalan sejak tahun 2019, dan tahun ini diikuti oleh 50 mahasiswa dari 20 perguruan tinggi di Indonesia. PMMB 2021 dimulai sejak tanggal 23 Agustus hingga 23 Februari 2022.
Nah dengan hadirnya fasilitas Digital Learning Center (DLC) maka program yang dicanangkan Petrokimia tak bisa dipungkiri bisa semakin optimal. Berbasis online, maka peserta magang tidak perlu datang ke pabrik untuk melakukan praktik kerja industri, karena mereka bisa mendapatkan pengalaman magang yang riil melalui platform Virtual Reality dan 360 Plant Facility Learning.
“Fasilitas ini juga menjadi solusi bagi mahasiswa magang di masa pandemi Covid-19, karena banyak pembatasan pembelajaran guna mencegah penyebaran Covid-19,” ungkap Soesilo.
Ia berharap program magang yang sudah dilengkapi dengan konsep digital ini dapat meningkatkan pemahaman dan mempercepat penguasaan kompetensi bagi seluruh peserta, sehingga ilmu yang diperoleh dapat menjadi modal untuk terjun di dunia kerja. (Lod/Bgs)