IDRNEWS.ID, GRESIK – Masyarakat sepanjang jalan Raya Metatu – Duduksampeyan merasa senang karena pembangunan jalannya telah dimulai, namun tidak sedikit juga yang merasa kecewa, dikarenakan kontraktor dinilai kurang tanggap terhadap dampak yang ditimbulkan karena tidak ada penyiraman sehingga menimbulkandebu yang padat.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala desa Punduttrate saat menghadiri undangan Forum Group Discussion (FGD) di Pendopo Kecamatan Duduksampeyan pada hari Senin, (11/10/2021).
Dirinya mewakili warga menyampaikan bahwa seharusnya ada pengawasan dari pemerintah daerah atau dinas terkait dalam proses pembangunan jalan.
“sebab dalam pelaksanaan ini kontraktor atau pelaksana mengabaikan dampak yang ditimbulkannya terutama debu yang pekat bertaburan,” ujarnya dengan suara lantang mewakili aspirasi masyarakat yang tinggal di sepanjang jalan Raya Metatu – Duduksampeyan.
Ia juga menilai debu tersebut bisa membahayakan pengguna jalan serta berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat sekitar. Hal ini sangat disayangkan jika diabaikan karena pembangunan jalan adalah untuk kepentingan umum.
“Bukan didapat kompensasi uang debu tapi warga terdampak dapat konpensasi debu, sampai-sampai berangkat kerja pakai bedak pulang kerja bedakan debu,” tegasnya dengan nada kesal.
Senada juga disampaikan oleh Kepala Dusun Purworejo H.Nanang yang juga mendapat komplain dari warga.
“selama ini, saya juga mendapat komplain dari warga terkait dengan debu yang sangat mengganggu ini,” ucapnya secara singkat sambil menunjukkan vidio kondisi yang ada di lokasi proyek.
Sementara Ketua komisi III DPRD Gresik H. Asroin ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp (WA) menyampaikan bahwa dirinya merespon dan menindaklanjuti dengan meminta pelaksana atau kontraktornya untuk segera menyiram lokasi yang dimaksud. (Kim/Bgs)