Hobi tidak terbatas usia, hal itu terlihat pada komunitas pecinta mobil remote control (RC) yang biasa mangkal di Kedai7, Taman Fasum, Jalan Sampit GKB Gresik.
Setiap malam minggu puluhan bapak-bapak berkumpul sambil membawa berbagai macam mobil RC jenis adventure. Komunitas tersebut bernama Kopler7.
“Kopler7 ini kepanjangan dari komunitas pecinta mobil remote control. Sedang angka 7 adalah Kedai7, nama warkop tempat kami nongkrong,” kata Rizal Vitradiansyah, Ketua Kopler7, Sabtu (29/5/2021) malam.
Awalnya komunitas ini hanya beranggotakan beberapa orang saja. Namun sejak dibentuk 12 Mei 2021, kini anggotanya sudah mencapai hampir 20 orang. Mayoritas anggotanya merupakan bapak-bapak.
“Orang itu kan punya kesenangan berbeda-beda tentunya dengan komunitasnya. Kalau Kopler7 mainan mobil remote control,” kata Haji Hasan, salah satu anggota Kompler7.
Mengendalikan mobil RC memang butuh keterampilan mengendalikan remote supaya mobil bisa tangkas saat melewati lintasan ekstrim yang telah dipersiapkan.
“Mobil akan melewati lintasan off road buatan. Disitulah seninya permainan ini. Untuk menentukan pemenang, selain melewati lintasan sesuai peraturan juga perhitungan waktu,” ucap Hendra Nanda.
Sementara Alfanani Rois mengungkapkan jika mobil RC ini umumnya dibeli secara online. Untuk harganya cukup bervariasi yakni berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta, tergantung jenis dan modelnya.
“Kalau jenis mobil adventure kebanyakan seperti Toyota Hardtop, Toyota Land Cruiser, Land Rover Defender, Jeep Wrangler, Hummer dan sebagainya. Sedang untuk ukuran mobil RC yang kami mainkan rata-rata berukuran 1 banding 12 dengan ukuran aslinya,” ujar Alfanani Rois.
Untuk menggerakkan Mobil RC ini umumnya menggunakan batrei jenis Lithium Polymer (Lipo), Lithium Ion (Lion) atau Nickel Metal Hidride (NiMH).
“Tapi ada yang kami modif pakai batrei laptop,” beber Alfan Yanuar, sambil mencermati sistem kerja gardan mobil RC miliknya sebelum diterjunkan ke arena lintasan.
Sedang untuk melindungi sistem elektrik yang ada, para hobiis mobil RC memanfaatkan cairan kutek berwarna netral (transparan) untuk melapisi bagian elektriknya.
“Jadi kalau rutenya dibuat ada air ataupun lumpur maka sistem elektriknya akan terlindungi oleh lapisan kutek,” imbuh Dian Juliarto, salah satu anggota Kopler7 lainnya.
Naskah dan Foto: Sahlul Fahmi